Opini

Distorsi Makna Karnaval dan Lomba 17an Layak Ditonton Anak

×

Distorsi Makna Karnaval dan Lomba 17an Layak Ditonton Anak

Sebarkan artikel ini
Distorsi Makna Karnaval dan Lomba 17an Layak Ditonton Anak

Oleh: Riza A. Novanto, M.Pd

Setiap 17 Agustus, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan beragam acara meriah, termasuk pawai karnaval dan lomba 17an yang sudah menjadi tradisi. Namun, belakangan ini, kegiatan tersebut sering kali melenceng dari tujuan awalnya dan tidak lagi mencerminkan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan yang seharusnya diusung.

Workshop Jurnalistik

Banyak perayaan yang seharusnya menjadi sarana pendidikan dan hiburan mendidik malah menjadi ajang kontroversi dan bahkan menyimpang dari nilai-nilai moral yang diharapkan. Ini adalah saatnya untuk merefleksikan dan mengembalikan pawai karnaval serta lomba 17an menjadi acara yang layak ditonton oleh anak-anak dan seluruh keluarga.

Perayaan pawai karnaval dan lomba 17an seharusnya merupakan momen untuk merayakan kemerdekaan bangsa dengan cara yang positif dan menginspirasi. Namun, realitanya sering kali berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pawai yang lebih fokus pada aspek hiburan yang menghibur namun tidak mendidik.

Fenomena seperti berdandan layaknya waria atau joget TikTok dengan koreografi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur sering kali menjadi sorotan media dan masyarakat. Meskipun tujuannya mungkin hanya untuk hiburan, dampak jangka panjang dari paparan seperti ini pada anak-anak tidak bisa diabaikan.

Baca Juga  Mitsaq: Jejak Perjanjian Agung di Relung Jiwa Manusia

Satu masalah besar adalah pengabaian nilai-nilai sejarah dan perjuangan kemerdekaan. Pawai dan lomba seharusnya mencerminkan semangat patriotisme dan penghargaan terhadap perjuangan pahlawan. Namun, tampaknya kita sering kali terjebak dalam kebiasaan merayakan kemerdekaan dengan cara yang tidak relevan dan bahkan kontraproduktif.

Menurut pandangan para ahli pendidikan, kegiatan seperti itu dapat mengaburkan makna sebenarnya dari perayaan kemerdekaan dan malah mengalihkan perhatian generasi muda dari nilai-nilai penting tentang sejarah dan perjuangan bangsa.

Untuk mengatasi masalah ini, pertama-tama kita perlu mengembalikan fokus pawai karnaval dan lomba 17an pada esensi perayaan kemerdekaan. Pendidikan tentang sejarah dan nilai-nilai perjuangan pahlawan harus menjadi bagian integral dari setiap kegiatan.

Misalnya, panitia penyelenggara dapat melibatkan sekolah-sekolah dalam merancang tema pawai yang mengedukasi, seperti menampilkan kostum atau pertunjukan yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan. Ini tidak hanya akan membuat acara lebih relevan dan mendidik, tetapi juga mendorong anak-anak untuk lebih memahami dan menghargai perjuangan bangsa.

Baca Juga  Karnaval HUT ke-79 RI di Adiwerna Tegal, Muhammadiyah Kirim Peserta Terbanyak

Selain itu, kontrol dan pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang perlu diterapkan untuk memastikan bahwa pawai dan lomba tetap dalam koridor yang sesuai. Setiap acara harus mendapatkan izin dan evaluasi yang ketat, dengan standar yang jelas mengenai konten dan penampilan yang sesuai. Para juri lomba juga harus dilatih untuk menilai setiap partisipan berdasarkan nilai-nilai edukatif dan moral, bukan sekadar hiburan semata.

Pendekatan lain ialah dengan melibatkan masyarakat dalam merancang dan mengatur acara. Komunitas lokal dapat berperan aktif dalam menentukan bagaimana pawai dan lomba dilaksanakan dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan sejarah. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, kita dapat memastikan bahwa acara tersebut lebih beragam dan mencerminkan semangat kebersamaan dan patriotisme.

Baca Juga  Plesir Dzikir Fikir bersama PRM Adiwerna Tegal

Pentingnya Peran Media

Peran media juga sangat penting. Media harus berperan sebagai pengawas yang objektif dan memberikan liputan yang mendidik tentang bagaimana seharusnya perayaan kemerdekaan dilakukan. Media harus mendorong penyelenggaraan acara yang berkualitas dan memberikan contoh yang baik tentang bagaimana merayakan kemerdekaan dengan cara yang bermakna dan menghargai sejarah.

Oleh karena itu, pawai karnaval dan lomba 17an harus kembali kepada tujuan awalnya sebagai sarana perayaan kemerdekaan yang mendidik dan menginspirasi. Dengan mengedepankan nilai-nilai sejarah dan perjuangan, menerapkan kontrol yang ketat, melibatkan masyarakat, serta peran aktif media, kita dapat memastikan bahwa perayaan ini layak untuk ditonton dan dinikmati oleh anak-anak dan seluruh masyarakat. Ini adalah langkah penting dalam menjaga warisan budaya dan memperkuat rasa kebangsaan kita.

*Ketua Majelis Pustaka Dan Informasi PDM Kab. Tegal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Workshop Jurnalistik