Mocimu.id – Prof. Muchlas, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pengurus Pusat Muhammadiyah, menggarisbawahi pentingnya tiga tradisi literasi utama yang dipegang teguh oleh Muhammadiyah dalam sebuah konferensi yang diadakan di Jakarta kemarin.
Tradisi-tradisi ini, yaitu membaca, menulis, dan mendokumentasikan, dianggap sebagai pilar penting dalam upaya memperkuat budaya literasi di kalangan warga Muhammadiyah dan masyarakat luas.
Hal iti disampaikan Prof Muchlas dalam acara Festival Pers dab Literasi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Dalam penjelasannya, Prof. Muchlas menekankan bahwa membaca merupakan tradisi pertama yang sangat dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah.
“Membaca adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan. Kami mendorong seluruh elemen Muhammadiyah untuk aktif membaca berbagai literatur, baik yang berkaitan dengan agama, ilmu pengetahuan, maupun perkembangan sosial-politik,” ujar Prof. Muchlas.
Dengan membaca, diharapkan anggota Muhammadiyah dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas pemikiran.
Tradisi kedua, yaitu menulis, juga mendapatkan sorotan penting. Prof. Muchlas menjelaskan bahwa menulis adalah sarana untuk menuangkan hasil bacaan dan refleksi pribadi.
“Menulis membantu kita untuk mengorganisir pikiran dan menyebarluaskan ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Muhammadiyah, lanjut dia, berkomitmen untuk memfasilitasi anggotanya dalam menulis melalui berbagai publikasi dan forum diskusi.
Terakhir, mendokumentasikan adalah tradisi ketiga yang ditekankan dalam pidatonya. “Dokumentasi yang baik akan memastikan bahwa pengetahuan dan pengalaman berharga tidak hilang begitu saja,” kata Prof. Muchlas.
Dalam hal ini, MPI Muhammadiyah berupaya untuk menyimpan dan mengarsipkan karya-karya tulis serta catatan penting lainnya agar dapat diakses dan dipelajari oleh generasi mendatang.
Dengan penekanan pada ketiga tradisi ini, Muhammadiyah berharap dapat memperkuat fondasi literasi di dalam organisasi dan masyarakat umum, serta berkontribusi pada pengembangan intelektual dan budaya literasi di Indonesia. (*)