Literasi

Telaah Buku ‘Bekal untuk Pemimpin’ Karya KH. Abdullah Syukri Zarkasyi: Lima Daya Esensial dalam Kepemimpinan

×

Telaah Buku ‘Bekal untuk Pemimpin’ Karya KH. Abdullah Syukri Zarkasyi: Lima Daya Esensial dalam Kepemimpinan

Sebarkan artikel ini
Telaah Buku Alvin Qodri Lazuardy,

Dalam setiap perjalanan kepemimpinan, seorang pemimpin dituntut memiliki berbagai kekuatan yang mampu membawa timnya menuju kesuksesan. Kepemimpinan bukanlah sekadar kemampuan untuk mengarahkan atau memberikan perintah, tetapi lebih dari itu, ia adalah seni dalam menggerakkan hati dan pikiran orang lain untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini, ada lima kekuatan utama yang menjadi pilar seorang pemimpin sejati: daya dorong, daya tahan, daya juang, daya suai, dan daya kreatif.

Pertama, daya dorong adalah kemampuan seorang pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi timnya. Seorang pemimpin yang memiliki daya dorong yang kuat mampu menyalakan api semangat dalam diri setiap anggota tim, membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari sebuah misi besar.

Baca Juga :  SD Aisyiyah Slawi Gelar Kegiatan Literasi untuk Tingkatkan Keterampilan Siswa

Visi yang jelas dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya dengan penuh semangat menjadi kunci utama dalam menggerakkan tim. Dengan daya dorong ini, seorang pemimpin tidak hanya mengarahkan, tetapi juga membangkitkan antusiasme, sehingga tim bergerak bersama menuju tujuan dengan penuh komitmen.

Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Di sinilah daya tahan memainkan perannya. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan tekanan, seorang pemimpin yang tangguh tidak mudah menyerah. Mereka memiliki keteguhan hati untuk terus melangkah, meskipun jalan yang ditempuh penuh rintangan.

Baca Juga :  3 Santri Pesantren At-Tin UMP Tegal Raih Penghargaan Peserta Termuda di Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah

Daya tahan ini adalah kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, menunjukkan bahwa kesabaran dan ketekunan adalah kunci untuk melewati setiap cobaan. Seorang pemimpin dengan daya tahan yang kuat menjadi teladan bagi timnya, mengajarkan bahwa setiap kesulitan adalah bagian dari proses yang harus dijalani untuk mencapai kesuksesan.

Tidak hanya itu, daya juang juga menjadi kekuatan yang tak terpisahkan dari kepemimpinan. Semangat untuk terus berjuang, meskipun dalam kondisi yang sulit, adalah ciri khas seorang pemimpin yang berjiwa besar. Pemimpin dengan daya juang yang tinggi tidak hanya bertahan, tetapi juga terus mencari cara-cara baru untuk mengatasi masalah. Mereka memiliki keberanian untuk mengambil risiko demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Baca Juga :  Resensi Buku: Sosiologi Islam dan Masyarakat Kontemporer

Dalam perjuangannya, seorang pemimpin harus selalu menyandarkan diri kepada Allah, karena hanya dengan kekuatan dari-Nya, perjuangan yang berat dapat dijalani dengan keyakinan yang teguh. Seperti yang disampaikan dalam firman-Nya, “Orang-orang yang melepaskan diri dari ikatan Allah dan menjadikan selain Allah sebagai sandarannya, ibarat laba-laba yang menjadikan sarangnya sebagai rumahnya, karena sesungguhnya selemah-lemah rumah adalah rumah laba-laba.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *