CIREBON – “Para pemuda hari ini adalah para tokoh masa depan. Peran pemuda dan remaja ini sangat penting untuk memajukan Indonesia ke depan.”
Tidak bisa dipungkiri sejak dulu, bahkan jauh sebelum Islam hadir dan Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul, pemuda memainkan peranan penting di muka bumi ini. Sebut saja Kisah Ashabul Kahfi, sosok Nabi Yusuf as., juga Nabi Ibrahim as., saat membawa misi tauhid dan berhasil. Lebih-lebih, jika kita menengok Nabi Muhammad Saw yang sejak muda telah menunjukkan sifat dan sikap seorang pemimpin, baik sosial maupun spiritual. Begitu pula sosok Ali bin Thalib Ra. yang sejak kecil sudah beriman dan menunjukkan jiwa ksatria dan pemimpin melawan para penentang Nabi.
Demikianlah yang diungkap Dr. Abdul Basit Atamimi, M.Hum, Kaprodi Tasawuf dan Psikoterapi (Prodi TP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada Jumat, (6/9) di Pesantren Al-Islah Bobos, Cirebon, Jawa Barat, saat mengisi materi bertajuk Sejarah Kepemimpinan Remaja dalam Islam. Dalam agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Tasawuf Psikoterapi (TP) tersebut, ia juga menyinggung pemuda-pemuda Indonesia yang berkontribusi besar dalam pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Adanya Sumpah Pemuda adalah bukti otentiknya,” tegasnya. “Karena itulah,” imbuhnya, “para pemuda hari ini adalah para tokoh masa depan. Peran pemuda dan remaja ini sangat penting untuk memajukan Indonesia ke depan”.
Acara yang berlangsung sejak pagi pukul 10.00 hingga menjelang shalat Jumat tersebut bukan hanya dihadiri para peserta yang notabene santri-santri remaja, tapi juga dihadiri oleh segenap dewan asatidz (guru-guru) pesantren. Tampak perwakilan pimpinan pesantren Ust. Aziz M. Husnarrijal, M. Pd, yang menyambut antusias agenda. “Para santri kami memang membutuhkan agenda-agenda seperti ini agar mereka memahami peranan pemuda dalam sejarah Islam dan kelak bisa menjadi pemimpin-pemimpin muda setelah lulus dari pesantren,” ujarnya dalam sambutan pembukaan PKM Dosen TP UMC 2024 ini. (A.M)