Mocimu.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil, hadir memberikan pidato penting mengenai kebijakan energi sumber daya alam (SDA) dalam acara Rakernas Forum PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah) yang berlangsung di Hotel Supphire Sky, BSD, Tangerang (2/10). Acara ini dihadiri oleh 164 rektor PTMA se-Indonesia, termasuk Ketua Forum Rektor, Prof. Gunawan, Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Bambang, serta Ketua Penyelenggara Rakernas, Prof. Makmun yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Dalam pidatonya, Bahlil mengungkapkan perubahan besar dalam sumber pendapatan negara, terutama dari sektor energi. “Dulu, 80% pendapatan negara berasal dari energi BBM dan tambang, yakni sekitar satu juta barel per hari dari 44 ribu sumur minyak pada periode 2011 hingga 2020. Namun, sejak tahun 2021 hingga saat ini, situasi berbalik. Kita justru mengimpor satu juta barel per hari. Kedaulatan energi kita sudah hilang,” tegasnya.
Bahlil juga menyoroti tantangan dalam menghadapi masalah tambang strategis, baik dalam bertahan maupun menyerang di sektor energi. “Indonesia punya banyak orang pintar, tapi sayangnya, hanya sedikit yang punya hati. Membangun negara ini tidak bisa hanya dengan ilmu ideal,” ujarnya.
Di akhir pidato, Bahlil menyampaikan kritik terhadap banyaknya kebijakan yang kerap didemo oleh berbagai pihak. “Banyak kebijakan habis didemo, termasuk oleh HMI, yang setelah demo langsung mengajukan proposal,” tutupnya, yang disambut tawa hadirin.
Acara ini menjadi momentum penting bagi para rektor dan akademisi PTMA untuk berdiskusi dan merumuskan kebijakan serta langkah-langkah strategis dalam mendukung kemandirian energi nasional di masa depan.
