Oleh : Fathin Hammam – Ketua PDM Kab Tegal
PDM Kabupaten Tegal mendukung penuh agenda pendidikan pranikah yang digelar oleh PCNA Slawi dan PDPM Kabupaten Tegal. Inisiatif ini sangat dibutuhkan, terutama mengingat ironi yang sering terjadi: untuk ibadah haji yang berlangsung 40 hari saja, persiapan manasik dilakukan sampai setahun, sementara pernikahan—ibadah yang berlangsung seumur hidup—sering kali tidak dipersiapkan secara matang. Padahal, pendidikan pranikah memiliki urgensi tinggi untuk mempersiapkan calon pasangan menghadapi tantangan dan tanggung jawab dalam pernikahan.
Pertama, pendidikan pranikah membantu mempersiapkan calon pasangan secara mental, spiritual, dan emosional. Bekal ini penting untuk menghadapi tekanan seperti tantangan keuangan, konflik, dan perbedaan karakter. Dengan fondasi mental yang kuat, pasangan akan lebih siap menghadapi lika-liku kehidupan rumah tangga yang sering kali jauh dari gambaran ideal.
Kedua, keterampilan komunikasi menjadi kunci sukses dalam setiap hubungan. Melalui pendidikan pranikah, pasangan dapat belajar cara berkomunikasi efektif, mengelola konflik, dan menghindari miskomunikasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan keharmonisan tetapi juga mencegah masalah kecil berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
Ketiga, pendidikan pranikah memberikan pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban masing-masing sebagai suami-istri dan calon orang tua. Dengan pemahaman ini, pasangan bisa membangun hubungan yang lebih adil dan harmonis, serta saling menghargai peran masing-masing dalam kehidupan rumah tangga.