Mocimu.id – SMK Muhammadiyah 1 Tarub berpartisipasi dalam Workshop Program Bantuan Teaching Factory (TEFA) Skema Pengimbasan yang diadakan oleh SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal (14/11). Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan model pembelajaran TEFA di sekolah jejaring, khususnya di SMK Muhammadiyah 1 Tarub. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, para guru, dan perwakilan dari dunia industri yang bekerja sama dengan SMKM Tarub, serta perwakilan sekolah jejaring lainnya seperti SMKM Bulakamba dan SMK Dinamika Kota Tegal.
Dalam sambutannya, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal menyampaikan bahwa program bantuan TEFA ini dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan standar industri melalui pembelajaran berbasis produksi. Model pembelajaran TEFA memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses produksi, sehingga mereka bisa merasakan suasana kerja yang serupa dengan dunia industri. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang relevan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai permintaan pasar.
SMK Muhammadiyah 1 Tarub sendiri berkomitmen untuk menerapkan model TEFA pada program studi pengelasan. Dalam program ini, siswa akan dilatih untuk menghasilkan produk-produk hasil pengelasan dengan bimbingan dari industri yang sudah berpengalaman. Kolaborasi ini memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman praktik langsung, sehingga meningkatkan kompetensi mereka dalam bidang pengelasan.
Ika Novianasari, S.Pd., Kepala SMK Muhammadiyah 1 Tarub, berharap bahwa kolaborasi antara pihak sekolah, guru, dan dunia industri dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis tetapi juga keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Kami berharap kolaborasi ini menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mampu bersaing, baik secara teoretis maupun praktis,” ujarnya.
Dengan adanya kerja sama ini, peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Tarub mendapatkan pengalaman yang sangat mirip dengan dunia kerja, sehingga mereka lebih kompeten dan terampil ketika nanti terjun langsung ke lapangan. Ibu Ika menambahkan bahwa program ini juga membuka wawasan siswa tentang dunia usaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai calon pengusaha yang bisa membuka lapangan kerja di bidang pengelasan.