BeritaHeadlineNasionalPendidikan

Kemendikdasmen Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Bahas Delapan Isu Strategis Kebijakan Pendidikan

×

Kemendikdasmen Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Bahas Delapan Isu Strategis Kebijakan Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Mocimu.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) di Jakarta, Selasa (19/11/2024). Diskusi ini membahas delapan isu strategis kebijakan pendidikan, termasuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan zonasi, artificial intelligence (AI) untuk pendidikan, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), guru penggerak, kurikulum merdeka, ujian nasional (UN) dan asesmen nasional (AN), SMK masa depan, serta sekolah unggulan.

Baca Juga :  Prabowo-Gibran Usung 5 Program Unggulan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Kemandirian Nasional

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa diskusi ini bertujuan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak sebelum kebijakan diambil. “Kami berharap masyarakat bersabar agar kebijakan yang kami ambil benar-benar berdasarkan masukan yang komprehensif dan untuk kepentingan bangsa,” tegasnya dalam siaran pers Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikdasmen.

Kusuma Santi, Widiyaprada Ahli Madya dari BBPMP Provinsi Jawa Timur, mendukung pendekatan ini. Ia menilai langkah mendengarkan aspirasi masyarakat merupakan upaya menciptakan kebijakan yang fleksibel, akuntabel, dan transparan. “Kebijakan tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Namun, kami berharap perbaikan terus dilakukan agar semakin optimal,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelantikan Mudir Baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Lembaran Baru untuk Kemajuan Pesantren

Diskusi juga mendapat perhatian dari Ki Darmaningtyas, aktivis pendidikan Tamansiswa, yang menyatakan isu yang dibahas relevan dengan aspirasi masyarakat. Terkait PPDB dan zonasi, ia mengusulkan kebijakan afirmatif, yaitu memastikan anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah negeri dapat diterima tanpa mengabaikan jalur prestasi. “Mayoritas siswa diterima berdasarkan seleksi, sementara kuota untuk jalur afirmasi tetap dipertahankan,” jelasnya.

Baca Juga :  Abdul Mu'ti Tegaskan Pentingnya Dakwah Komunitas: Lebih Terarah dan Efektif untuk Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *