Mocimu.id – Sebanyak lebih dari 100 siswa SMP Muhammadiyah Lebaksiu bersama guru pendamping mengikuti kegiatan Lava Tour di kawasan Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, yang berjarak sekitar 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi (13/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari outing class yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap perjuangan masyarakat pasca bencana dan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Kunjungan pertama adalah ke bekas rumah Mbah Maridjan, yang kini difungsikan sebagai museum. Museum ini menampilkan barang-barang peninggalan dan foto-foto dari masa erupsi Merapi pada 26 Oktober 2010, yang menjadi salah satu bencana besar dalam sejarah Indonesia. Bencana tersebut merenggut nyawa 353 orang, termasuk Mbah Maridjan, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Perjalanan dilanjutkan ke Bunker Kaliadem, sebuah tempat berlindung yang digunakan masyarakat untuk menghindari awan panas. Lokasi ini juga memberikan gambaran nyata tentang bagaimana upaya mitigasi bencana dilakukan. Para siswa kemudian mengunjungi Museum Sisa Hartaku, yang memamerkan barang-barang sisa erupsi, mulai dari peralatan rumah tangga hingga fosil hewan, yang menjadi saksi bisu ganasnya letusan Merapi.
Kepala SMP Muhammadiyah Lebaksiu, Moh. Faisal Amin, S.S., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai pembelajaran kontekstual bagi siswa. “Pengalaman ini menjadi pembelajaran penting tentang mitigasi bencana gunung berapi. Mitigasi bertujuan untuk melindungi masyarakat, aset, dan ekosistem agar dampak bencana dapat diminimalkan,” ungkapnya.