Mocimu.id – Suasana hangat dan penuh kekhidmatan terasa menyelimuti Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Tegal selama pelaksanaan Ujian Lisan (23/11). Kegiatan ini menjadi momen yang sakral dan penuh makna, tidak hanya bagi para santri, tetapi juga seluruh warga pesantren.
Ujian Lisan kali ini menguji dua materi utama, yakni Bahasa Arab serta Al-Qur’an dan Fiqih. Kedua materi ini dipilih untuk mengukur pemahaman keilmuan, keterampilan praktis, serta keimanan para santri. Selain itu, ujian ini menjadi ajang refleksi bagi seluruh peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri mereka.
Pelaksanaan ujian melibatkan seluruh warga pesantren, baik santri maupun tenaga pengajar. Semua pihak berperan aktif, menunjukkan bahwa ujian bukan sekadar evaluasi akademik, tetapi juga sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Kebersamaan dan kerja sama yang terjalin selama proses ujian menambah kehangatan suasana pondok.
Di tengah berlangsungnya ujian, pepatah bijak sering digaungkan: “Masa yang paling indah di pesantren adalah masa ujian.” Pepatah ini mencerminkan bahwa ujian tidak hanya menjadi tantangan bagi santri, tetapi juga menjadi waktu penuh makna untuk merasakan kebersamaan, perjuangan, dan pembelajaran yang mendalam.