Oleh Fathin Hammam, S.Sos., M.Pd – Ketua PDM Kab. Tegal
Tak terasa sebentar lagi Bulan Ramadhan akan datang kembali, sesuai Maklumat PP Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadhan tahun ini jatuh pada Sabtu pahing 1 maret 2025
Marhaban ya Ramadhan, Mari sambut bulan ramadhan , bulan penuh keberkahan dengan penuh kegembiraan disertai kesiapan dan perencanaan agar kita bisa produktif, optimal dan mendapatkan keberkahan yang maksimal di bulan suci ramadhan.
Bisa kita ibaratkan, datangnya Ramadhan seperti halnya akan kedatangan tamu agung, maka kita harus mempersiapkan sebaik mungkin untuk menyambut dan menjamunya agar tidak mengecewakanya.
Datangnya Ramadhan juga bisa di ibaratkan sebuah perjalanan, karena kita akan menempuhnya selama satu bulan, maka kita harus menyiapkan bekal agar bisa sampai tujuan.
Mengutip perkataan seorang tabiin, ‘Amru ibn Qais rahimahullah :
طوبى لمن أصلح نفسه قبل رمضان.
“Keberuntungan bagi seseorang yang memperbaiki dirinya sebelum datangnya Ramadhan.”
[Lathaiful Ma’arif, hlm. 138]
Agar kita kategori beruntung dalam menghadapi bulan Ramadhan maka kita harus memiliki perencanaan dan persiapan.
Ada juga ungkapan dalam ilmu manajemen yaitu “Plan your work, Work your plan” Rencanakan kerjamu dan kerjakan yang kamu rencanakan. Dalam konteks ini, maka bisa bermakna, “Rencanakan ramadhanmu dan kerjakan yang sudah di rencanakan”
Pentingnya merencanakan termasuk bisa di kaitkan juga dengan kaidah “Jika kita gagal dalam merencanakan maka sama dengan merencanakan gagal”.
Tentu kita berharap tahun ini menjadi ramadhan terindah dalam hidup kita.
Apa yang harus kita siapkan menyambut datangnya
Kehadiran ramadhan? setidaknya meliputi 4 unsur yaitu RIFF yaitu
Ruhiyah, Ilmu, Fisik, Finansial.
Pertama, Ruhiyah Persiapan Ruhiyah, bermakna rohani dan hati kita harus dibersihkan dari berbagai penyakit dan kotoran (dosa) , 3 penyakit hati yang dominan pada manusia meliputi AIDS (Arogan, Iri Dengki Serakah).
Pembersihan hati dapat dilakukan dengan selalu memperbaharui taubat dan memperbanyak istighfar.
hati yang berbahagia menyambut ramadhan hanya akan dirasakan jika iman kita dalam kondisi baik.
Persiapan kedua, adalah persiapan ilmu. Dalam beragama, prinsipnya “al ilmu qoblal qoul wal amal”, milikilah ilmu sebelum berkata dan berbuat. Tanpa ilmu maka bisa jadi beramalnya asal asalan atau sekedar ikut ikutan. Termasuk amalan dalam bulan ramadhan, kita harus memahami ilmunya terutama berkaitan dengan hal seputar puasa termasuk fIkih shiyam agar menjalani ramadhan lebih maksimal dalam yang wajib ataupun sunah.
Persiapan ketiga adalah berkaitan fisik. Usahakan kita memasuki ramadhan dalam kondisi fisik yang sehat. Jangan sampai memasuki ramadhan kondisi kita sakit sakitan akibat tidak menjaga kesehatan. Sebab kewajiban puasa hanya diperuntukan bagi orang yang sehat.
Persiapan keempat adalah finansial. Bulan ramadhan adalah saat yang tepat untuk memperbanyak amal, disamping puasa, sholat qiyamul lail (taraweh), tilawah quran, i’tikaf. Satu amalan yang ditekankan adalah memperbanyak sedekah.
sebagaimana Hadits Nabi, “shodaqoh yang paling utama adalah shodaqoh dibulan ramadhan” (HR. Attirmidzi dan Nasai).
Dengan mempersiapkan agenda agenda kegiatan rutin harian dibulan ramadhan dan persiapan ke empat hal diatas, maka insya Allah kita akan menjalani bulan ramadhan tahun ini dengan penuh semangat dan produktif sehingga bisa mencapai target dan tujuan dari diwajibkannya puasa, dalam surat al baqoroh 183 yaitu menjadi orang bertaqwa ,laalakum tattaqun dan al baqoroh 185“ laalakum tasykurun “ selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Aamiin YRA.
Sehat selalu buat ayahanda bapak Fathin Hamman S.sos,M.pd