Mocimu.id, Surakarta – Bertempat di Aula Pesma Universitas Muhammadiyah Surakarta, Arina Nurrohmah, Produser Eksekutif TVMu, memberikan materi pertama dalam rangkaian kegiatan Pesantren Digital Ramadhan yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (22/03). Acara ini menarik perhatian peserta yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang jurnalisme video, terutama dalam konteks media digital yang semakin berkembang.
Dalam presentasinya, Arina menjelaskan bahwa jurnalisme video adalah bentuk jurnalisme yang mengandalkan video sebagai media utama untuk menyampaikan berita dan informasi. Proses ini melibatkan pengumpulan, perekaman, penyuntingan, dan penyajian berita dalam format video, yang menggabungkan elemen-elemen jurnalistik tradisional, seperti 5W1H (What, Where, Why, Who, When, dan How), dengan teknik produksi video yang lebih modern.
Arina juga membahas peran penting jurnalis video (VJ), yang sering kali memegang peran ganda, yakni sebagai reporter, kamerawan, dan editor. Menurutnya, peran ini sangat dinamis, terutama dengan adanya perkembangan pesat di dunia digital dan media sosial, yang kini menjadi saluran distribusi penting untuk video berita. Platform seperti YouTube dan media sosial lainnya semakin banyak digunakan untuk menyebarluaskan konten berita berbasis video.
Selain itu, dalam materi yang disampaikan, Arina menyoroti tantangan yang dihadapi dalam jurnalisme video. Perkembangan internet dan media sosial telah membuka peluang bagi jurnalisme warga (citizen journalism), yang turut berkontribusi dalam produksi video berita. Namun, dia menegaskan pentingnya verifikasi keakuratan informasi sebelum dipublikasikan, untuk menjaga kredibilitas dan kebenaran berita.
Peserta workshop juga diajak untuk mengenal keunggulan mobile journalism yang semakin populer. Dengan menggunakan peralatan yang praktis dan hemat biaya, jurnalis dapat melakukan peliputan dengan lebih fleksibel, menjangkau berbagai lokasi dengan cepat, serta mendistribusikan konten secara real-time menggunakan smartphone dan koneksi internet.
Dalam sesi yang lebih teknis, Arina memberikan pemahaman mendalam tentang peralatan yang diperlukan untuk liputan video. Smartphone dengan kamera HD berkualitas, mikrofon eksternal, serta perangkat tambahan seperti tripod, gimbal, dan lighting menjadi beberapa elemen penting yang harus dipersiapkan agar hasil video lebih profesional. Peserta diajarkan juga bagaimana memastikan kondisi perangkat siap pakai sebelum liputan, termasuk memastikan baterai penuh, memori cukup, serta perangkat bebas gangguan teknis.
Workshop ini tidak hanya membekali peserta dengan teori jurnalisme video, tetapi juga dengan keterampilan praktis dalam pengambilan gambar dan wawancara. Arina mengingatkan pentingnya teknik pengambilan gambar yang stabil dan pencahayaan yang tepat untuk menghasilkan video yang enak ditonton, serta memberikan tips penting dalam menjaga kualitas audio selama peliputan.